Rumahtiga – “Seandainya cinta kasih Allah terwujud nyata dan jelas dalam diri Yesus yang sangat empati dengan manusia, apakah empatis Allah itu dapat dinyatakan dalam hidup teman – teman muda?. Berjumpa dengan Juru Slamat Kristus Yesus itu bukan menandakan kita mengakhiri pergumulan kita di tahun 2022, tapi justru perjumpaan itu harusnya membuka lembaran baru pelayanan kita yang lebih bermakna dari tahun – tahun sebelumnya. saya berikan Dua Catatan penting malam ini. Pertama, sudahkan kita mengizinkan bayi kudus yang kita peringati dalam selebrasi malam ini untuk masuk dan mendapatkan tempat di sudut hati kita yang gelap. Kita harus jujur, bahwa selama ini kita berupaya memahami makna kasih Allah tapi kita gagal untuk merasakan dan mengalaminya karena kita terlalu sibuk dengan urusan kita. Ingatlah bahwa Allah dengan kasihNya, bukan hanya untuk dimengerti saja tapi harus dialami. Catatan terakhir, setelah kita mengalami kasih Allah, apa yang berubah dalam hidup kita? Masalah sosial pemuda saat ini sebenarnya bukan hany amenggelitik kita, tapi harusnya membuat kita cemas. Sudahkah empati Allah juga menjadi empati kita? karena kita harus berbagi kasih Allah itu bagi dunia. Ingatlah, dalam setiap identitas kita sebagai Garam dan Terang Dunia, harus tetap menunjukan cinta kasih yang diawali dari empati Allah dalam Kristus Tuhan bagi dunia” – ringkasan Refleksi Natal yang disampaikan Pdt. Ny. A. Sipehelut /H dalam malam perayaan natal AMGPM Cabang TIberias II yang berlangsung di gedung gereja Cahaya Kemuliaan – Jemaat GPM Rumahtiga (5|12|2022).
Ditengah refleksi natalnya, Sipahelut memberikan kesempatan bagi Bpk Nus Sapteno – Mantan Ketua Cabang Tiberias II yang saat ini dipercayaakan sebagai Rektor Universitas Pattimura untuk memberikan sedikit wenjangan bagi kader – kader AMGPM yang hadir. Kesempatan itu dipakai Sapteno dengan memberikan beberapa nasehat. Pengalamannya sebagai rektor membawanya berkeliling dunia, dari sana ia menemukan fakta yang menarik bagaimana anak – anak muda dari Timur Indonesia berlomba – lomba menimba ilmu di berbagai belahan dunia untuk kembali mengabdi di daerahnya. Dari pengalaman itu, dirinya mendorong kader AMGPM untuk serius belajar karena di luar sana anak – anak muda sudah berkompetisi dengan sangat sengitnya. Dirinya juga mengajak AMGPM untuk berani membuat program – program gebrakan untuk mengatasi masalah sosial kepemudaan yang saat ini marak terjadi.
Ketua AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara – Edmon Picauria dalam sambutannya juga mengajak seluruh kader untuk bersatu membangun militansi guna menjawab berbagai tantangan yang ada. Diinya juga berharap AMGPM Cabang TIberias II tetap bersinergi dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun pihak gereja agar setiap gumulan yang ada dalam negeri dan jemaat dapat diselesaikan bersama.
Di akhir kebaktian, Pengurus Cabang melakukan Pembagian hadiah lomba pengolahan makanan berbahan dasar sagu sebagai wujud keikut sertaan pemuda gereja mengatasi isu krisis pangan dunia.